Analisa Kelayakan Bisnis/Investasi

Hai teman-teman.. Welcome to my blog J Kali ini saya mau memberi sedikit informasi tentang Analisa Kelayakan Bisnis/Investasi, apa sih maksudnya? Yuk kita simak sama-sama penjelasannya.

 

Ø  Definisi Analisa Kelayakan Bisnis

Analisis kelayakan bisnis adalah proses yang menentukan apakah ide bisnis entrepreneur dapat menjadi bisnis yang sukses. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu ide bisnis layak direalisasikan.  Analisis kelayakan bisnis dapat dikaji dari empat aspek utama, yaitu produk dan jasa, industry dan pasar, organisasi dan keuangan. Sementara rencana bisnis merupakan alat perencanaan yang mengubah ide bisnis menjadi kenyataan. Rencana bisnis disusun berdasarkan studi kelayakan, tetapi memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari pada studi kelayakan.

 

Ø  Penjelasan mengenai kriteria investasi

 

1.      Payback Period

Menurut Abdul Choliq dkk (2004) payback period dapat diartikan sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2004) payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows).

Menurut Djarwanto Ps (2003) menyatakan bahwa payback period lamanya waktu yang diperlukan untuk menutup kembali original cash outlay.
Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa payback period dari suatu investasi menggambarkan panjang waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Analisis payback period dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui seberapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi.
Metode analisis payback period bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi break even-point (jumlah arus kas masuk sama dengan jumlah arus kas keluar). Analisis payback period dihitung dengan cara menghitung waktu yang diperlukan pada saat total arus kas masuk sama dengan total arus kas keluar. Dari hasil analisis payback period ini nantinya alternatif yang akan dipilih adalah alternatif dengan periode pengembalian lebih singkat. Penggunaan analisis ini hanya disarankan untuk mendapatkan informasi tambahan guna mengukur seberapa cepat pengembalian modal yang diinvestasikan.

Rumus Payback Periode
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
Payback Period=n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
Payback Peiod=(investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun

 

2.      Benefit Cost Ratio (B/C ratio)

Net B/C adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang diperoleh dari biaya (cost) yang dikeluarkan. Apabila net B/C > 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan layak untuk dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan tidak layak untuk dilaksanakan.

 

Dimana : (Bt-Ct)/(1+i)t, utk (Bt-Ct) > 0
dan (Ct-Bt)/(1+i)t utk
(Bt-Ct) < 0

Net B/C rasio merupakan perbandingan antara present value positif (sbg pembilang) dgn jumlah present value negatif (sbg penyebut).

Indikator NET B/C adalah :

- Jika Net B/C > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan
- Jika Net B/C < 1 , maka proyek tdk layak (not go) untuk dilaksanakan

 

3.      Net Present Value (NPV)

“Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang. NPV dari suatu proyek atau     gagasan usaha merupakan nilai sekarang (present value) dari selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate terentu. NPV merupakan kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan cost/biaya “

(A. Choliq dkk, 1994)

NPV merupakan manfaat yang diperoleh pada suatu masa proyek yang diukur pada tingkat suku bunga tertentu. Dalam perhitungan NPV ini perlu kiranya ditentukan dengan tingkat suku bunga saat ini yang relevan. Selain itu, NPV juga dapat diartikan sebagai nilai saat ini dari suatu cash flow yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukan.

 

NPV merupakan selisih antara present value benefit dengan present value cost (Rp, Rp Jt, dll)

 

4.      Internal Rate of Return (IRR)

Merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan return (satuannya %). IRR ini merupakan tingkat discount rate yang membuat NPV proyek = 0.

Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat bunga yang menghasilkan NPV sama dengan Nol. Dengan demikian untuk mencari IRR kita harus menaikkan discount factor (DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka langkah-langkah perhitungan IRR adalah sebagai berikut :

1.   Terlebih dahulu disiapkan tabel  cash flow dari proyek atau gagasan usaha.

2.   Memilih  discount factor tertentu untuk mencapai NPV = 0

3.   Pada discount factor pemilihan pertama dihitung besarnya NPV

4.   Jika NPV yang diperoleh masih positif, sedangkan yang diharapkan NPV = 0 maka kita      pilih discount factor yang ke dua dengan harapan akan memperoleh NPV = 0

5.   Misalnya dengan DF pada pemilihan yang ke dua dan seterusnya sampai memperoleh NPV yang negatif ( NPV < 0 )

6. Karena NPV yang kita peroleh positif dan negatif, maka kita harus membuat interpolasi antara DF di mana NPV positif dengan DF di mana NPV sama dengan negatif agar tercapai NPV = 0.

7.   Untuk mendapatkan nilai IRR digunakan rumus interpolasi.

Perhitungan IRR dgn cara interpolasi
Jika diperoleh NPV +, maka carilah NPV – dgn cara meningkatkan discount faktornya

 

 

Keterangan    :

i1 = Discount Factor  (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh  NPV positif.

i2  = Discount Factor  (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negatif.

Indikator IRR :
- Jika IRR > tk, discount rate yg berlaku maka proyek layak (go) utk dilaksanakan
- Jika IRR < Tk. Discount rate yg berlaku, maka proyek tdk layak (not go) utk dilaksanakan.

8. Hasil perhitungan IRR tersebut kemudian dibandingkan dengan tingkat  bunga bank yang berlaku, jika IRR hasil perhitungan > bunga bank yang berlaku maka proyek atau gagasan usaha tersebut layak untuk diusahakan. 


Indikator NPV :

Jika NPV > 0 (positif), maka proyek layak (go) utk dilaksanakan
Jika NPV < 0 (negatif), maka proyek tidak layak (not go) utk dilaksanakan

 

Ø  Contoh kasus dari perhitungan : Penilaian investasi dengan NPV

Sebuah Perusahaan X ingin membeli sebuah mesin produksi untuk meningkatkan jumlah produksi produknya. Diperkirakan untuk harga mesin tersebut adalah Rp. 150 juta dengan mengikuti aturan suku bunga pinjaman yakni sebesar 12% per tahun. Untuk Arus Kas yang masuk pada perusahaan itu diestimasikan sekitar Rp. 50 juta per tahun selama 5 tahun. Apakah rencana investasi pada pembelian mesin produksi diatas dapat dilanjutkan?

Penyelesaiannya :
Diketahui :

Ct = Rp. 50 juta
C0 = Rp. 150 juta
r = 12% (0,12)

Jawaban :

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24

Jadi nilai untuk NPV-nya adalah Rp. 30,24 juta

 

Ø  Video Perhitungan Investasi dengan NPV

Tutorial Video Perhitungannya :

 

Demikian artikel ini saya buat semoga dapat bermanfaat untuk kalian ya teman-teman. Terima kasih sudah menyimak. Have a nice day …

 

Sumber : http://nilamahandika.blogspot.com/2011/07/kriteria-investasi.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RINGKASAN BISNIS PISCOK & PISTRAW LUMER

BUSINESS PLAN

IDE BISNIS KREATIF